Citarasa Kopi Robusta Dari Berbagai Ketinggian Tempat Penanaman
DOI:
https://doi.org/10.56444/agrifoodtech.v3i1.1888Keywords:
cita rasa, kopi robusta, ketinggian penanaman, SCAAbstract
Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan subsektor perkebunan di Indonesia yang dapat bersaing kualitasnya secara global, sehingga kopi memiliki peran cukup strategis dalam perekonomian nasional. Hingga saat ini kebutuhan kopi menunjukkan kecenderungan positif, tidak saja kebutuhan domestik akan tetapi juga kebutuhan dunia yang meningkat dengan laju peningkatan konsumsi kopi 14% setiap tahunnya. Jenis kopi yang banyak diusahakan di Indonesia adalah kopi Robusta dengan luasan hampir 77%. Kopi merupakan produk pertanian yang mengandalkan aspek mutu dan cita rasa. Mutu dan cita rasa kopi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor yang berpengaruh adalah ketinggian tempat tanam. Ketinggian tempat tanam yang tepat akan berpengaruh terhadap mutu dan cita rasa kopi, untuk itu dilakukan uji citarasa Kopi Robusta berdasarkan ketinggian tempat penanaman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat (4) perlakuan berdasarkan ketinggian lokasi penanaman kopi Robusta : Ketinggian lokasi penanaman 650; 750; 379; dan 545 m dpl. Metode pengujian yang digunakan adalah cupping test yang mengikuti kaidah SCA (Specialty Coffee Association) dengan melibatkan 20 orang panelis, terdiri dari 3 orang panelis terlatih seperti barista dan roaster serta 17 orang panelis semi terlatih. Hasil pengujian citarasa seduhan memperlihatkan bahwa total skor untuk kopi Robusta asal ketinggian lokasi penanaman 650 m dpl (K1) menunjukkan nilai tertinggi yaitu sebesar 78,86; disusul kopi Robusta asal ketinggian lokasi penanaman 545 m dpl (K4) mendapatkan nilai skor 77,37, Kopi Robusta asal ketinggian lokasi penanaman 379 m dpl (K3) dengan total skor 76,95 dan nilai terendah pada kopi Robusta asal ketinggian lokasi penanaman 750 m dpl (K2) dengan total skor sebesar 71,38. Kopi Robusta yang dipanen dari berbagai ketinggian tempat penanaman masih belum termasuk kriteria kopi spesialti.
References
Adam F, Agustina R, dan Fadhil R. 2022. Pengujian Cita Rasa Kopi Arabika Dengan Metode Cupping Test,” J. Ilm. Mhs. Pertan., vol. 7, no. 1, pp. 517–521.
Babova, O., Occhipinti, A. & Maffei, M. E. 2016. Chemical Partitioning an Antioxidant Capacity of Green Coffee (Coffea arabica and Coffea canephora) of Different Geopraohical Origin. Phytochemistry. 123 : 33-39.
Bertrand, B., P. Vaast, E. Alpizar, H. Etienne, F. Davrieux, and P. Charmetant. 2006. “Comparison of bean biochemical composition and beverage quality of Arabica hybrids involving Sudanese-Ethiopian origins with traditional varieties at various elevations in Central America,” Tree Physiol., vol. 26, no. 9, pp. 1239–1248, 2006.
Burdan, F. 2015. Content of caffeine in coffee and in nutritional and medical products. Phytochemistry. 31: 1271-1272
Dirjenbun. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia : Kopi. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta
Dirjenbun, 2019. Statistik Perkebunan 2018-2020. Kopi. Direktorat Jendral Perkebunan. Kementerian Pertanian. Jakarta
Gaibor, J., Morales, D. and Carrillo, W. 2020. Research article determination of caffeine content in Robusta roasted coffee (Coffea canephora) by RP-UHPLC-PDA. Asian Journal of Crop Science. 12(1): 90-96.
Iflah T dan D.N. Rokhmah. 2019. Faktor yang mempengaruhi mutu dan citarasa kopi. SIRKULER INOVASI Tanaman Industri dan Penyegar Volume 7, Nomor 1, Desember 2019. Sukabumi.
Komes, A., & Vojvodić, A., 2014. Effects of varieties and growing conditions on antioxidant capacity of coffee. In V. R. Preedy (Ed.), J Processing and impact on antioxidants in beverages Waltham, USA: Elsevier Inc.
Putri MK, dan Dellima BREM. 2022. Pengaruh Daerah Tempat Tumbuh Terhadap Kadar Kafein Biji Kopi Robusta (Coffea canephora). Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika.Vol.7, No.1: 33-42.
Salamah U. 2019. Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Karakter Morfologi Vegetatif dan Kandungan Antioksidan Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex Froehner) di Kawasan Pegunungan Muria Kabupaten Kudus. [Skripsi]. UIN Walisongo Semarang.
SCAA. 2015. SCAA Protocols Cupping Specialty Coffee. Page Specialty Coffee Association of America.
Silva, S. de A., de Queiroz, D. M., Ferreira, W. P. M., Corrêa, P. C., & Rufino, J. L. dos S. 2015. Mapping the potential beverage quality of coffee produced in the Zona da Mata, Minas Gerais, Brazil. Journal of the Science of Food and Agriculture, (96): 3098–3108.
Sridevi, V., & Giridhar, P. 2014. Changes in caffeine contene during fruit development in Coffea Canephora P. ex. Fr. Grown at different elevations. Journal of Biology and Earth Science, 4(2), 168-175
Sridevi, V., and Giridhar, P., 2013. Influence of altitude variation on trigonelline content during ontogeny of Coffea canephora fruit. Journal of Food Studies 2(1), 62-72.
Tarakanita, D. N. S., Satriadi, T. & Jauhari, A. 2019. Potensi keberadaan fitokimia kamalaka (Phyllanthus emblica) berdasarkan perbedaan ketinggian tempat tumbuh, Jurnal Sylvia Scienteae. 2 (4): 645-654
Tolessa, K., D’heer, J.,Duchateau, L. & Boeckx, P. 2017. Influence of growing altitude, shade and harvest period on quality and biochemical composition of Ethiopian specialty coffee, Journal of the Science of Food and Agriculture, 97 (9) : 2849–2857.
Towaha, J., Aunillah, A., Purwanto, E. H., dan Supriadi, H., 2014. Pengaruh elevasi dan pengolahan terhadap kandungan kimia dan cita rasa kopi robusta Lampung. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (J. TIDP) 1(1), 57-62
Velásquez S., Pena S., Bohorques N., Gutierrez J. C., Sack,G., Gavin, L. 2019. Volatile And Sensory Characterization of Roast Coffees–Effects of Cherry Maturity. 274: 137-145. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2018.08.127.
Virhananda MRP, Suroso E, Nurainy F, Suharyono, Subeki, dan Satyajaya W. 2022. Analisis kadar asam klorogenat dan kafein berdasarkan perbedaan lokasi penanaman dan suhu roasting pada kopi Robusta (C. canephora Pierre). JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 2 (2022). 245-252.
Worku, M., de Meulenaer, B., Duchateau, L., & P. Boeckx, P., (2018), Effect of altitude on biochemical composition and quality ofgreen Arabica coffee beans can be affected by shade and postharvest processing method, Food Research International, 105, 278–285