Rekayasa Pewarna Makanan Alami Dari Limbah Kulit Buah Naga, Untuk Mengurangi Beban Lingkungan Natural Food Coloring Manipulation From Dragon Fruit Skin Waste, To Reduce Environmental Burden

Authors

  • Ni Komang Ayu Artiningsih Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

DOI:

https://doi.org/10.56444/agrifoodtech.v1i1.56

Keywords:

Kata kunci:   Rekayasa,  pewarna alami limbah kulit buah naga, memanfaatkan limbah, lingkungan

Abstract

Dalam pengelohan makanan untuk Teknologi Pangan perlu dan dibutuhkan pewarna alami karena pewarna sintesis sangat berbahaya bagi tubuh kita, maka paling tepat dalam penggunaan pewarna adalah pewarna alami. Makanan yang kita lihat dan kita sering beli dipasaran tradisional dan mall-mall adalah membutuhkan zat pewarna,  tanpa pewarna maka segala jenis makanan maupun minuman tidak akan punya daya tarik bagi konsumen, karena dengan pewarna maka produk akan manaikkan harga jual disamping eksotik dan daya tarik dari makanan tersebut. Buah Naga dari warna kulit kemerahan yang menarik  dan jarang di manfaatkan, biasanya banyak yang dimanfaatkan adalah isi dari buah naga tersebut, sehingga kulitnya menjagadi limbah yang tentu mengganngu lingkungan dan pandangan kita. Lingkungan saat ini banyak sekali kendala yang di hadapi, salah satunya adalah sampah yang menumpuk dan berkepanjangan,  masalah itu menjadi delema dalam kehidupan masyarakat, maupun pemerintah dalam pengelolaannya. Karena dengan jumlah penduduk yang selalu berkembang  maka sampah juga akan semakin banyak dan secara otomatis membutuhkan penangan yang baik pula. Dengan adanya beban lingkungan  yang semakin kedepan semakin rumit ditanggulangi, dan setiap saat semakin menumpuk, maka penulis mengangkat salah satu limbah lingkungan yaitu limbah kulit buah naga, untuk di manfaatkan menjadi zat pewarna  alami makanan. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan kulit buahn naga (hylocereus Undatus)yang berwarna merah merona, dengan metode ekstraksi dan hasil ekstraksi di uji laboratorium, dengan pengujian pH, uji sinar, stabilitas zat warna antosianin kulit buah naga. Hasil uji yang diperoleh adalah : pH 6 dan tingkat absorbennya  0.5445, sedangkan uji sinar UV pada hari ke6 menghasilkan 1.5566 nm (nanometer). Jadi kesimpulannya adalah pengguanaan zat warna alami dari limbah kulit buah naga bagus digunakan untuk pewarna alami makanan.

 

Downloads

Published

2022-07-15

How to Cite

Ni Komang Ayu Artiningsih. (2022). Rekayasa Pewarna Makanan Alami Dari Limbah Kulit Buah Naga, Untuk Mengurangi Beban Lingkungan Natural Food Coloring Manipulation From Dragon Fruit Skin Waste, To Reduce Environmental Burden. Jurnal Agrifoodtech, 1(1), 48–53. https://doi.org/10.56444/agrifoodtech.v1i1.56

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.