Penerapan Budaya Srawung pada Redesain Pasar Kaputran Selatan di Surabaya

Implementation of Srawung Culture in The Redesign of South Keputran Market in Surabaya

Authors

  • Adiska Putra Bagas Satriyono Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Muhammad Faisal Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Febby Rahmatullah Masruchin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.56444/sarga.v18i2.1290

Keywords:

Pasar Tradisional, Keputran Selatan, Glura, Srawung

Abstract

Pasar tradisional sebagai entitas ekonomi dan budaya dihadapkan pada tantangan keberlanjutan, terutama di era globalisasi dan modernisasi. Artikel ini mengusulkan konsep "Pasar Rakyat Glura Srawung" sebagai inovasi desain untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh Pasar Keputran Selatan di Kota Surabaya. Konsep ini mengintegrasikan fleksibilitas aksesibilitas pasar, modul lapak yang fleksibel, dan penerapan nilai-nilai budaya Srawung dalam lingkungan pasar. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menghasilkan desain pasar yang diharapkan dapat meningkatkan vitalitas pasar, mempertahankan budaya lokal, dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian pasar tradisional. Penelitian ini juga membahas potensi konsep Glura sebagai model untuk diterapkan pada pasar tradisional lainnya dan memberikan landasan bagi studi lanjutan dalam pengembangan desain pasar yang berkelanjutan.

Downloads

Published

10-07-2024

How to Cite

Satriyono, A. P. B. ., Muhammad Faisal, & Febby Rahmatullah Masruchin. (2024). Penerapan Budaya Srawung pada Redesain Pasar Kaputran Selatan di Surabaya: Implementation of Srawung Culture in The Redesign of South Keputran Market in Surabaya. SARGA: Journal of Architecture and Urbanism, 18(2), 10–22. https://doi.org/10.56444/sarga.v18i2.1290

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.