Pemodelan Gelombang Guna Menentukan Evaluasi Kelayakan Kapal Pada Pelabuhan Marapokot, Kab. Nagekeo, Prov. Nusa Tenggara Timur
DOI:
https://doi.org/10.56444/jts.v16i2.1392Keywords:
Pelabuhan, Marapokot, Gelombang, Pemodelan,MIKE21,OCDIAbstract
Pemodelan Gelombang pada Pelabuhan Marapokot, Kab. Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur melingkupi Kawasan pantai (coastal area) hingga perairan Marapokot. Penyebaran gelombang dipengaruhi oleh kontur dasar perairan, angin, dan arus perairan dimana pergerakan gelombang ditransformasikan menurut variasi topografi dasar perairan tersebut. Ada beberapa tipe transformasi gelombang, diantaranya: pendangkalan (shoaling), pecah (breaking), refraksi (refraction), difraksi (difraction) dan lain-lain. Pemodelan gelombang ini menggunakan software MIKE21 DLI guna mentransformasikan parameter hasil olah data menjadi pemodelan gelombang yang simultan dengan durasi yang di tentukan. Hasil evaluasi analisa pemodelan gelombang di analisa dan di katagorikan pada kondisi perairan di Pelabuhan Marapokot dominan pada tenggara dengan tinggi gelombang di depan dermaga setinggi 1.65 m untuk arah gelombang dari Utara, 1.20 m arah gelombang Timur Laut, 1.01 m arah gelombang timur, dan 1.42 m arah gelombang timur. Analisa model gelombang Perairan Marapokot dengan Kapal Tanto Sentosa masuk kedalam kriteria Medium Sized Vessel, dengan syarat tinggi gelombang 0.5 meter. Sehingga pelabuhan Marapokot di katagorikan sebagai pelabuhan yang aman untuk tambat dan bongkar muat untuk kedua jenis Kapal Tanto Sentosa berdasarkan acuan OCDI.