Upaya Pagelaran “Sendratasik Sayu Wiwit” Sebagai Cerminan Kehidupan Masyarakat Modern
DOI:
https://doi.org/10.56444/soshumdik.v2i4.1225Keywords:
Media, Masyarakat, Sendratasik, SimbolAbstract
Media merupakan tempat untuk seseorang menuangkan keluh-kesah serta menyampaikan sebuah pesan yang positif. Salah satunya menggunakan media seni drama tari dan musik. Melalui sebuah pementasan seseorang dapat menyuarakan makna apa yang ditampilkan di dalamnya sehingga dapat tersampaikan kepada Masyarakat. Dengan adanya pagelaran yang diadakan oleh mahasiswa, kita dapat melihat kebelakang bahwa ada sebuah Sejarah yang begitu indah. Dimana seorang Perempuan bisa memimpin untuk memperjuangkan tanah kelahirannya yang pada saat itu sedang dijajah. Hal seperti ini bisa dijadikan pacuan serta semangat juang para pemuda terutama untuk generasi sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi maka data yang diperoleh adalah sendratasik Sayu Wiwit memiliki perbedaan dengan kesenian tari dan musik lainnya. Makna dan pemahaman dihasilkan dan dikomunikasikan dalam bentuk simbol yang menciptakan suatu identitas atau persepsi pagelaran sendratasik Sayu Wiwit.
References
Creswell, John W. (2015) Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih di antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hall, Stuart. (1997). Representation Cultural Representations And Signifying Practice.
The Open University. Sage Publication. Ltd
Hidayat, D., Gustini, L. K., & Putra, H. P. (2022). Pendekatan Relasi Antarpribadi Sutradara dan Aktor Teater Koma Jakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(1), 103-120.
Hidayah, N. (2022). PARTISIPASI MASYARAKAT BERBASIS MODAL SOSIAL DALAM PELAKSANAAN PERGELARAN TRADISI KESENIAN KETOPRAK DI DESA SEBORO PASAR, KECAMATAN NGOMBOL, KABUPATEN PURWOREJO.
Latief, R., & Utud, Y. (2017). Siaran televisi non drama: Kreatif, produktif, public relations, dan iklan. Kencana.
Manesah, D. (2016). Representasi Perjuangan Hidup dalam Film “Anak Sasada” Sutradara Ponty Gea. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 179-189.
Rosa, D. V. (2018). Representasi Kelas Sosial Dalam Ruang Teks Jalanan.
Prasetyo, H. (2015). Alun-alun Kota: Tentang Ruang Publik, Artikulasi Dan Hibridasi Kebudayaan Kaum Muda Jember.
Rohman, A. A., Fauziah, A. N., Monida, W. O. G., & Hariyanti, N. (2020). Wayang ukur sebagai media representasi Indonesia. Jurnal Komunikasi, 8(1), 43-50.
Sholichah, I. M. A., Putri, D. M., & Setiaji, A. F. (2023). Representasi Budaya Banyuwangi Dalam Banyuwangi Ethno Carnival: Pendekatan Teori Representasi Stuart Hall. Education: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 3(2), 32-42.
UTOMO, U. (2000). MUSlK KLASIK DAN PENGGEMARNYA: ANALISIS KESENIAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI (Studi Kasus di Kota Semarang) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Wrahatnala, B. (2013). Seni Kentrung dan Masyarakat (Pandangan dan Prinsip Hidup Masyarakat yang Terekspresikan dalam Seni Kentrung). TEROB, 4(6), 34-59.
Wisnu, W. B., & Rosa, D. V. (2021). On Air: Representing Osing Identity in Community Radio. Journal of Contemporary Sociological Issues, 1(1), 1-16.
Yuliman, S. (2001). Dua Seni Rupa. Jakarta: Yayasan Kalam.
Zebua, E., Nita, O., & Naini, I. (2022). Pendidikan Karakter dalam Pertunjukkan Seni Teater “Bangku Kayu dan Kamu yang Tumbuh di Situ” Sutradara Yusril. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP), 6(1), 164-175.