Strategi Mengembangkan Citra Desa Wisata Dan Potensi Daya Dukung Kegiatan Ekonomi Desa Di wilayah Dusun Karangjoho, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
DOI:
https://doi.org/10.56444/pengabdian45.v1i3.108Keywords:
desa wisata, identitas geografis.Abstract
Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan merumuskan strategi mengembangkan citra Desa Wisata dan potensi daya dukung kegiatan ekonomi desa yang terletak di wilayah Dusun Karangjoho Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, dengan produk utamanya, Curug (air terjun). Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis participant observation dan wawancara baik terstruktur maupun terbuka, dengan menekankan pada keterlibatan masyarakat lokal. Untuk tujuan ini, peneliti melakukan kegiatan: 1) mengidentifikasi atmosfer desa wisata, 2) mengidentifikasi budaya lokal, 3) arah pelestarian lingkungan. 4) kegiatan perekonomian Desa Wisata. Adapun hasil pengabdian kepada masyarakat ini menemukan identitas geografis berupa: curug /grojogan, sungai irigasi, sawah, goa mistis, hutan taman, jembatan comblang, produk kearifan lokal nasi bledug dan wedang sinom, serta seni budaya lokal tabuh lesung yang dapat mengubah citra desa wisata khas Gondoriyo Ngaliyan. Selain itu juga adanya obyek wisata ini dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat Gondoriyo dilihat dari bertumbuhnya warung-warung jajanan dan toko ritel.
References
Baldacchino. 2008. “Entrepreneurial Creativity and Innovation”, The First International Confe-rence on Strategic Innovation and Future Creation, University of Malta, Malta
Chusmeru danNoegroho, 2010.Potensi Ketenger Sebagai Desa Wisata Di Kecamatan Baturraden, Kebupaten Banyumas
Faris Zakaria dan Rima Dewi Suprihardjo, 2014.Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan, Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan
Hastuti, Nurul Khotimah, 2014. Model Pengembangan Desa Wisata Brayut Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan Di Lereng Merapi Kabupaten Sleman.Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-51ISBN: 978-979-562-033-4
Hausler, N., Strasdas, W. 2003. Training Manual For Community-based Tourism, Zschortau: Inwent.
IMade Adi Dharmawan, I Made Sarjana, I Dewa Ayu Sri Yudhari, 2014. Strategi Pengembangan Desa Wisata Di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 3, No. 1, Januari 2014
Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta: Rineke Cipta
Ni Made Ernawati, 2010 Tingkat Kesiapan Desa Tihingan-Klungkung, Bali sebagai tempat wisata Berbasis Masyarakat, Analisis Pariwisata, Vol. 10 No. 1 Th. 2010
Prasiasa, Putu Oka (2012). Destinasi pariwisata, berbasis masyarakat, Jakarta : Salemba Empat
Purmada, Wilopo dan Hakim, 2016.Pengelolaan Desa Wisata Dalam Perspektif Community Based Tourism (Studi Kasus Pada Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang)
Puswira, 2011.Kebonagung: Image of Traditional Learning and Leisure. Yogyakarta: Penerbit Puswira (ISBN: 978- 602-99011-0-9).
Puswira, 2012.Exotic Gilangharjo. Yogyakarta: Penerbit Puswira (ISBN: 978-602-99011- 1-5).
Royo-Vela, M. 2009.Rural-Cultural Excurtion Conseptualization: A Local Tourism Marketing Management Model Based on Tourist Destination Image Measurement. Journal Tourism Management 30 (2009) pp. 419-428, Journal online Elsevier
Santosa, Imam 2012.Pengembangan Masyarakat Berbasis Sumberdaya Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simanungkalit, Victoria br dkk. 2017. Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau.Jakarta : Asisten Deputi Urusan Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
Zalukhu, Sukawati & Meyers, Koen.(2009). Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata. Jakarta: Unesco Office.