Analisis Kinerja Kantong Lumpur (Sandtrap) Daerah Irigasi Sragi
DOI:
https://doi.org/10.56444/jts.v17i1.1691Keywords:
sandtrap, aliran normal, aliran pembilasan, diameter sedimen, intake, pengendapanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efektivitas desain rencana terhadap kondisi eksistingnya. Penelitian dilakukan di Daerah Irigasi Sragi yang terletak di Desa Brondong, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dimulai dengan melakukan Studi Literatur dan Studi Lapangan kemudian dilakukan Pengumpulan Data. Dari pengumpulan data tersebut didapatkan Data Primer (data yang didapatkan dari hasil survey di lapangan berupa dimensi sandtrap, aliran normal, aliran pembilasan dan diameter sedimen terkait kondisi eksisting Kantong Lumpur DI Sragi) dan Data Sekunder (data teknis yang berupa gambar teknis dan hasil evaluasi efektivitas kondisi eksisting yang didapatkan dari PT. Aditya Engineering Consultant terkait rencana pekerjaan Kantong Lumpur). Berdasarkan kedua data tersebut dapat dilakukan Analisa kondisi eksisting dan desain Kantong Lumpur dengan pengujian menggunakan Perhitungan efektivitas saluran Kantong Lumpur sesuai kondisi eksisting, Perhitungan kapasitas debit maksimal pintu Intake Bendung Brondong, Analisa kondisi saluran muka (pintu pengambilan – Kantong Lumpur), dan Perhitungan tipikal saluran rencana Kantong Lumpur DI. Sragi. Langkah selanjutnya dilakukan evaluasi Efektivitas Kantong Lumpur, Analisa Kondisi Eksisting dan Analisa Desain Rencana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisa kapasitas pintu pengambilan (Intake) Bendung Brondong masih mampu mengalirkan debit operasi pengurasan dimana kapasitas pengaliran pintu pengambilan (5.82 m3/dt) lebih besar dari kebutuhan debit pengurasan (5.52 m3/dt). Hasil simulasi Sandtrap desain awal menunjukan bahwa secara umum sandtrap sudah dapat mengendapkan sedimen dengan parameter kecepatan aliran kurang dari 0,4 m/s. Meskipun begitu pada 30 m bagian hulu sandtrap masih terjadi kecepatan aliran lebih dari 0,4 m/s dengan gaya geser lebih dari 0,6 N/m2 yang mengakibatkan proses pengendapan kurang efektif. Hasil simulasi Sandtrap desain awal menunjukan bahwa secara umum kecepatan aliran yang terjadi pada saat pembilasan lebih dari 1,5 m/s dengan gaya geser aliran lebih dari 10 N/m2. Tetapi pada bagian hilir sandtrap terjadi penurunan kecepatan dan gaya geser aliran hingga 2 N/m2 yang dapat menurunkan efektifitas pembilasan